Holianto

KERETA TERAKHIR UNTUK MEMBAWA TABUT TUHAN KEMBALI KE BAIT-NYA.

kereta api Sebuah pesan Tuhan yang ditulis rekan saya Hendry (Sabtu, 27 November 2010, 07.35 am) dan saya rindu membagikan berita ini pada semua pembaca setia blog ini. anda bisa copy paste berita ini dan meneruskan ke siapa saja supaya mereka tahu dan mengerti bahwa This is the Final Call.

 

Ketika pagi tadi saya mandi, ada dua macam pesan yang saya terima dari Tuhan, yang pertama untuk seorang hamba Tuhan yang sedang mengerjakan sesuatu dan yang kedua ialah gambaran yang saya dapat tentang acara Final Call. Berikut adalah gambaran yang tiba-tiba Tuhan taruh dalam hati saya dari sejak mandi pagi sampa berangkat ke kantor pagi ini:

KERETA AKAN BERANGKAT

Saya melihat ada sebuah kereta yang akan segera berangkat, saya tidak tahu tujuannya kemana,tapi dalam hati saya berkata: ini kereta pergerakan dan lawatan Tuhan. Beberapa orang masinis kereta tersebut berteriak di jalan-jalan dan berseru: AYO NAIK, KERETA SEGERA BERANGKAT! Tapi sangat ironis, yang meresponi adalah orang-orang yang punya banyak ‘keterbatasan’, sedag orang-orang yang kaya, makmur, dan sukses, sangat sedikit sekali yang merespon. Beberapa diantara mereka masih sibuk dengan handphone dan Blackberry mereka, ada yang sibuk mempercantik diri mereka, ada yang masih sibuk belanja disana-sini memenuhi keinginan sendiri, ada yang masih menangis karena mengurus suami mereka, ada yang sibuk bermain games, ada yang sibuk dengan dosa dan kenikmatan mereka. Ditengah-tengah itu, masinis kereta masih terus berteriak dan mengajak orang-oorang yang lagi nyantai tersebut untuk berangkat dan segera menyiapkan diri mereka.

BAIT TUHAN SEKARANG

Ditengah perjalanan menuju ke kantor, melewati jalan Kendangsari, Tuhan menunjukkan satu gambaran  yang pernah saya dapatkan dari Tuhan ketika melayani di GBT Kalam Hidup, yaitu tentang keadaan Bait tuhan zaman sekarang, yang berbicara tentang kehidupan orang Kristen saat ini.

Ketika memasuki pelataran bait Tuhan, saya melihat ada satu batu yang tersusun diantara yang lain, saya langsung tahu bahwa itu adalah mezbah bakaran, tempat para imam mempersembahkan korban bagi Tuhan. Tapi yang saya lihat, mezbah tersebut berserakan, bahkan ada sarang laba-laba dibeberapa sisinya, terdapat arang bekas membakar korban yang sudah lama tidak dipakai, Tuhan berkata: “para imam tidak lagi mempersembahkan korban dihadapan Tuhan, padahal Tuhan ingin melakukan sama seperti yang Elia lakukan yaitu mempersembahkan korban dan api Tuhan turun menghanguskannya”. Saya melhat banyak para imam yang sibuk dengan persembahan kasih yang mereka terima, memilih tepat pelayanan yang profit PK nya besar, api mereka tidak lagi mempersembahkan hidup mereka bagi Tuhan, korban bakaran suda tida ada lagi sejak lama.

Saya melihat ada tembaga pembasuhan disana dengan air yang sangat kotor dan bau, saya berkata: Pantesan banyak anak Tuhan yang sekarang jatuh bangun dalam kenajizan, karena tidak ada lagi air yang bersih untuk membasuk kehidupan kita. Ini berbicara tentang gereja yang tidak lagi berani mengkonfrontasi dosa sehingga banyak anak Tuhan yang merasa biasa untuk berbuat dosa, bahkan mereka tidak bias lagi membedakan mana yang kehendak Tuhan dan mana yag kedagingan, semua bercampur jadi satu.

Ketika masuk ruang kudus, saa ditunjukkan banyak benda-benda dari emas tetapi berserakan, meja pertunjukan yang berisi roti, tercecer dimana-mana, para imam mencuri roti-roti tersebut bahkan mereka sedang berebut satu dengan yang lain, dan tidak jarang saya melihat ada diantara mereka saling emmbunuh karena menginginkan roti. Remah-remah yang jatuh ke tanah, mereka ambil semaunya seperti anjing. Saya melihat ada satu kaki dian yang apinya sudah matu, bahkan minyaknya mulai membusuk dan tidak dapat dinyalakan kembali. Didalam ruangan gelap itu, terdapat meja dupa yang sama berantakannya, banyak doa-doa yang tidak terjawab karena memang kehidupan doa tidak lagi ada. Bahkan rumah Tuhan yang seharusnya disebut sebagai rumah doa, berubah menjadi gudang dan sarang penyamun.

Saya dibawa masuk kesebuah ruangan akhir yang konon, hanya satu orang yang boleh masuk kesana, dan konon ceritanya, orang biasa yang masuk kesana akan mati jika melakukan kesalahan. Dan katanya, disana ada sebuah koak yang berhiaskan emas dan ada bentuk dua malaikat diatasnya yang ditenga-tengahnya ada satu sinar biru indah yang turun, dan itulah shekinah glory. Tapi ketika saya masuk, suasana yang saya rasakan tidak seperti yang diceritakan banyak orang, rasanya hampa, kering, tidak ada damai, tidak ada sukacita, dan saya mencari kesana kemari, ternyata tabut Tuhan itu tidak ada pada tempatnya. Itu yang membuat saya yakin dan berkata: Pantesan nggak ada hadiratNya, wongtabutNya sudah hilang.

Itu adalah gambaran yang Tuhan tunjukkan tentang Kereta Final Call dan keadaan bait Tuhan zaman sekarang, apa hubungannya? Final Call ini, berbicara tentang sebuah generasi akhir yang menerima panggilan terakhir dari Tuhan untuk berdiri bagi kota dan bangsa, yang fokusnya sebenarnya ialah MEMBAWA TABUT TUHAN MASUK KEMBALI KE YERUSALEM, sama seperti yang Daud pernah lakukan. Ada korban yang tercurah dalam setipa beberapa langkah, dan ada imam-imam yang mengangkatnya. Tuhan sedang memanggil dan berseru bahkan berteriak: APAKAH ENGKAU TIDAK RINDU TABUTKU KEMBALI KEDALAM KEHIDUPANMU, KE KOTAMU, DAN KE BANGSAMU? Saya sangat percaya keadaan akan segera berubah ketika kita mau berdiri dan berkata: AKU MAU!. Maka kemuliaan Tuhan akan urun atas kota dan bangsa ini. Saya melihat, setiap ibadah yang dilakukan dimanapun di kota ini, akan  sering melihat perjumpaan dengan Tuhan secara nyata, dijalan-jalan akan sering diadakan parade-parade pujian bagi Tuhan dan Tuhan sendrii berjalan didepan barisan mereka, akan banyak terobosan yang terjadi, mujizat-mujizat aka sering terdengar dan dialami. *Musa

Bila masih penasaran tentang artikel ini, saya mengajak dan mendorong anda yang membaca "notes" ini, untuk ikut dalam acara "Surabaya Berdoa". Disini kita akan melihat sebuah pagelaran tarian Kolosal dan drama yg menggambarkan penjelasan diatas. Yuk ... Ajak semua Keluarga, rekan, sahabat DLL untuk mengikuti acara ini. Pendukung acara +- 150 orang dan dari berbagai denominasi Gereja di Surabaya.

HARI                      : SELASA

TANGGAL               : 14 DESEMBER 2010

JAM                       : 18.30 WIB

TEMPAT                 : SSCC / SUPERMALL, SURABAYA

TEMA                     : FINAL CALL

read more “THIS IS THE FINAL CALL, ARE YOU READY ?”
Holianto


read more “Promo Acara Surabaya Berdoa (Final Call) 14 Des 2010.mp4”
Holianto


read more “Persiapan Surabaya Berdoa (Final Call) 14 Des 2010.mp4”
Holianto

mata The nice story: Mamaku hanya punya 1 mata, aku membencinya.. dia memalukan bagi aku. Dia memasak di SMP tempat aku sekolah untuk biaya hidup kami.
Hari itu dia datang ke kelas dan menyapaku. Aku sangat malu, lalu mengacuhkannya dan berlari pergi.
Keesokan harinya, teman2 mengejekku, ingin rasanya aku menghilang. Saat pulang, aku berteriak kepadanya "Kalau kau hanya ingin membuatku jadi bahan tertawaan, kenapa kau tidak mati saja ?!" Aku benar2 marah saat itu.
Aku bertekad keluar dari rumah itu dan tidak berhubungan dengan dia sama sekali. Jadi, aku belajar dengan semangat dan akhirnya mendapat beasiswa belajar di Singapura. Aku menikah, punya anak dan bahagia dengan kehidupanku.
Sampai suatu hari, Mama datang ke Singapura untuk menjenguk, saat di depan pintu, anak2 ku melihat dan ketakutan, saat itu juga aku berteriak "Beraninya kau datang ke rumahku, pergi dari sini, kau hanya menakuti anak2 !!" Dia terkejut dan menjawab "Maafkan saya, mungkin saya salah alamat"
Setahun kemudian, datanglah undangan reuni SMP. Aku hadir. Setelah itu, aku sempat melihat 1 rumah, dimana aku tinggal saat itu, hanya ingin tahu dan kata seorang tetangga mama sudah meninggal, aku tidak meneteskan air mata. Tetanggaku memberikan surat yang Mama ingin aku membacanya.
"Anakku tercinta, aku memikirkanmu setiap saat, Maafkan aku saat datang ke Singapura dan menakuti anak2 mu dan juga maafkan aku membuatmu malu didepan teman2 mu dulu.. Semoga kamu mengerti.. Waktu kecil kamu mengalami kecelakaan dan kehilangan 1 mata, sebagai Mama, aku tidak sanggup melihatmu tumbuh dengan 1 mata, jadi aku memberikan milikku.. Aku bahagia karena anakku akan memperlihatkan seluruh dunia untukku dengan mata itu..
From the book LOVE IN SILENCE

read more “Pengorbanan Seorang Mama”