Holianto
Sobatku...

Beberapa hari ini saya merasakan ada sesuatu yang tidak beres
pada tubuh saya. Tidak biasanya kepala ini rasanya pusing. Dan rasa
pusing tsb saya alami 1 minggu lamanya. Ternyata rasa pusing tsb
adalah "sinyal tubuh" yang diberikan supaya saya pergi ke dokter
dan melakukan cek lab.

Demikian juga dengan sinyal rohani kita. Kalau suatu saat sinyal rohani
saudara telah berbunyi, artinya Roh Kudus sedang memperingati kita.
Kita perlu cek ada apa dengan kerohanian kita.

Segera cek : apakah kita sudah mulai jarang atau bahkan sama sekali
tidak ke gereja ? apakah kita sudah mulai jarang baca Alkitab ? apakah
kita sudah jarang berdoa ? apakah kita sudah tidak pernah mengembalikan
perpuluhan di gereja ? DLL.

Sobat .. setelah ketahuan hasil cek sinyal rohani tsb ada yang tidak
bener, yang kita lakukan adalah segera ambil langkah perubahan.

Jesus Bless You ALL...

Holianto
read more “Sinyal Rohani”
Holianto
Sobatku ...
Daily Devotional hari ini mengatakan :
Jangan tunda apa yang bisa Anda lakukan hari ini!
(Kejadian 18:6)

Suatu kali saat saya berdiam diri. Tuhan "menyuruh" saya membesuk
salah seorang rekan yang sedang sakit.

Tapi karena saat itu kondisi badan saya sangat capek/lelah akhirnya
hari itu saya membatalkan pergi ke rumah rekan yang sedang sakit.

Keesokan harinya .... saya menerima kabar bahwa rekan saya yang sakit
itu telah di panggil Tuhan ...

Sobat .. sungguh betapa kagetnya saya mendengar berita duka tsb.

Tapi .. Nasi telah berubah jadi bubur..

Semua sudah terlambat ...

Sobat ....

Hari ini, jikalau engkau diminta untuk melakukan sesuatu yang baik
bagi orang lain segera lakukan....

Jangan di tunda ....

God Bless ..
Holianto
read more “Jangan Tunda”
Holianto
Umpamanya saat sekarang jam 17:50 sore, setelah anda sibuk kerja
seharian , anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengedarai
mobil,.(sudah tentu anda sendirian!)

Tiba2 anda merasa sakit yang sangat didada, dan mulai menjalar ke
lengan dan dagu.。Tetapi, jarak kerumah sakit yang terdekat kira2
masih 5 Km,lebih celakanya lagi anda tidak tahu apakah dapat
mempertahan sampai begitu jauh。

Anda dulu pernah dilatih cara CPR, tetapi instrukturnya tidak pernah
mengajar anda cara bagaimana menolong diri-sendiri !!!

Saat sendirian,kena serangan jantung,bagaimana cara pertolongan
pertamanya ?
Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut secara normal,
serta merasa hampir pingsan,ia hanya mempunyai waktu kira2 10 detik,
setelah itu akan hilang kesadaran dan pingsan。Jika disekitarnya tidak
ada orang memberi pertolongan pertama,penderita harus menggunakan
10 detik yang singkat ini usaha menolong diri-sendiri。

Harus Bagaimana ?

Jawabannya :
Jangan panik,usahakan berbatuk terus dengan sekuat tenaga!!
setiap kali sebelum batuk, harus tarik nafas dalam2。
Kemudian berbatuk dengan kuat2,dalam2 dan panjang2,seperti hendak
mengeluarkan dahak yang berada dalam dada.
Setiap selang dua detik, harus tarik nafas sekali dan berbatuk sekali.
hingga pertolongan tiba, atau hingga merasa denyut jantung sudah normal,
baru boleh istirahat

Tujuan tarik nafas,untuk memasukan oxigen kedalam paru2 ,Tujuan
batuk , untuk menekan jantung ,agar aliran darah bersirkulasi。
Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal。
Pertolongan cara ini , agar penderita mempunyai kesempatan pergi
ke rumah sakit

Silakan memberitahu kepada orang lain cara pertolongan pertama
serangan jantung ini。
Mungkin saja dapat menolong mereka !!! Jangan kira umur anda kurang
dari 25 atau 30, tidak mungkin dapat serangan jantung。Sehubungan
dengan perubahan cara kehidupan masa kini,Serangan jantung dapat
saja menyerang semua level umur。

Sebagai teman,Usahakan sedapat mungkin mengirim artikel ini kepada
teman anda.

ARTICLE PUBLISHED ON N.ยบ 240 OF JOURNAL OF GENERAL HOSPITAL ROCHESTER
read more “P3K Serangan Jantung”
Holianto
Berikut adalah ungkapan bijak orang Cina!

Seorang ibu Cina yang sudah tua memiliki dua buah tempayan, yang
dipikul di pundaknya dengan menggunakan sebatang bambu.

Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tak
bercela dan selalu memuat air hingga penuh.

Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai,
air di tempayan yang retak tinggal separuh.

Selama dua tahun hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu
membawa pulang air hanya satu setengah tempayan

Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya.

Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih
sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia
berbicara kepada ibu tua di dekat sungai.

“Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di
sepanjang jalan menuju ke rumahmu.”

Ibu itu tersenyum, “Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di
jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya?

Aku sudah tahu kekurang-anmu, jadi aku menabur benih bunga di
jalurmu dan setiap hari dalam perjalan-an pulang kau menyirami
benih-benih itu

Selama dua tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk
menghias meja

Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seasri seperti
ini sebab tidak ada bunga.”

Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing

Namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup
kita bersama menyenang-kan dan memuaskan

Kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik
dalam diri mereka.

Rekan-rekan sesama tempayan yang retak, semoga hari kalian menyenangkan.
Jangan lupa mencium wanginya bunga-bunga di jalur kalian.

Terjemahan : Joanna Sunshine
read more “Tempayan yang Retak”
Holianto
Sobat, Pernahkah saudara menjumpai orang-orang yang selalu menolak
setiap kali engkau memberitakan kabar keselamatan ?
Tahukah anda ada orang-orang yang telah melakukan pengorbanan supaya
engkau dan saya mendengar kabar keselamatan dari Tuhan Yesus ?
Artikel ini bagus banget untuk kita semua.

Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr.Christianson
yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika
Serikat. Dr. Christianson mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi
ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas
ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari
Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang
materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun
ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk
menanggapi Kekristenan secara serius.

Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang
bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya
ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang
popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik
yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas professor itu.

Suatu hari, Dr Christanson meminta Steve untuk tidak langsung pulang
setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "Berapa push up yang
bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap
malam."
Lumayan itu, Steve," Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat
melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah
melakukan 300 sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya?
"tanya Dr.Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve.

"Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk
melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya
300. Dapatkah kamu melakukannya? " tanya sang profesor. Steve menjawab,
"Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya.
"Dr Christianson berkata, "Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk
melakukannya Jumat ini." Dr Christianson menjelaskan kepada Steve apa
yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.

Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan
kelas. Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar
donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di
tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu
merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir
pekan mereka setelah pesta di kelas Dr Christianson.

Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah
kamu mau salah satu dari donut ini?" Cynthia menjawab, "Ya".
Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau
melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?"
"Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan
10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr.Christianson
meletakkan satu donut di meja Cynthia.

Dr. Christianson lalu pergi siswa selanjutnya, dan bertanya, "Joe,
apakah kamu mau suatu donut?" Joe berkata, "Ya." Dr. Christianson
bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa
mendapatkan donutnya?"

Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah
selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk
setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka.

Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott.
Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga
seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita.

Saat profesor bertanya, "Scott apakah kamu mau donut?" Jawaban Scott
adalah, "Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?"
Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya. " Lalu
Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donutnya."
Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan
meminta, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa
mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?" Dengan ketaatan yang
sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "HEI!
Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya! " Dr Christianson
berkata, "Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya.
Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya.
" Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.

Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan.
Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke
tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di
baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr Christianson
bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu mengingikan donut ini?"
Dengan tegas Jenny menjawab, "Tidak." Lalu Dr. Christianson bertanya
Steve, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa
mendapatkan donut yang tidak ia mau?"

Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang
sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai
berkata,"Tidak! " dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada
yang memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk
tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat
ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah
mulai kemerahan.Dr Christianson bertanya kepada Robert, seorang
ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah
ia mau membantu untuk memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap
melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah
tidak sanggup melihat Steve melakukan push upnya.

Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa
siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan
mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata
ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat
melakukannya.

Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya
sampai ke akhir baris itu. Dan Steve sudah mulai bergumul.
Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya.
Steve bertanya kepada Dr. Christianson, "Apakah hidung saya harus
menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?"
Dr.Christianson berpikir sejenak dan berkata, "Semuanya ini push up
kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu
mau." Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.

Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan
santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh
kelas berteriak serentak, "JANGAN! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar
saja!" Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Steve mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, biarkan dia masuk."

Professor Christianson berkata, "Kamu sadar bahwa jika Jason masuk,
kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?"

Steve berkata, "Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya.
" Dr.Christianson berkata, "Ok Steve. Jason, kamu mau donut?"
Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab,
"Ya, tentu saja, berikan saya donut."

Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah.
Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah
selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari
kelas lain yang duduk di tangga.

Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk
mengangkat dirinya melawan tarikan gravitas. Di waktu ini, keringatnya
bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang
kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa
terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat popular, Linda
dan Susan.

Dr. Christianson pergi ke Linda, "Linda, apakah kamu mau donut?"
Linda dengan sedih berkata, "Tidak, terima kasih"

Professor Christianson dengan perlahan bertanya, "Steve, maukah kamu
melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak
ia mau?" Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan
push-up untuk Linda. Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa
yang terakhir,Susan. "Susan, kamu mau donut ini?" Susan dengan air
mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. "Dr Christianson,
mengapa saya tidak boleh membantunya? "

Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "Tidak,
Steve harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu
dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai
kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka
menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai
nilai yang sempurna.

Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas
atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu
saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus
buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari
kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga
dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat
perjanjian demi kalian semua."

"Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan
donut?" Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang
terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia
lakukan.

Secara total, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak
tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai.. Dr. Christianson lalu
berpaling ke kelas dan berkata, "Dan, demikianlah, Juru Selamat
kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua
yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka
yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah
itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah."

Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun
sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia. "Engkau sudah
berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata professor
dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata
kata." Berpaling kepada kelas, profesor berkata, "Harapan saya adalah
kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan
kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat
pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satu
Nya, tetapi menyerahkan dia untuk kita semua. Apakah kita memilih
untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar."

"Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur
dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?"

read more “PUSH UP”
Holianto
"Berada di sekitar orang-orang 'gagal' bagaikan berada di sisi
kubangan, dimana berbagai hewan yang ada di kubangan tersebut
ingin kita ikut masuk dan turut bermain lumpur dengan mereka"

Coba Anda dengarkan keluh kesah orang yang sakit hati karena
kegagalan, coba juga perhatikan pembicaraan orang-orang yang
frustrasi dan putus asa, kebanyakan dari mereka akan berusaha
sekuat tenaga untuk mencari pihak yang berkondisi sama dengan
mereka, dan berupaya untuk mencari 'teman' yang senasib untuk
membenarkan perasaan negatif yang mereka rasakan.

Bahkan tak segan diantara mereka yang ingin 'menarik' orang
lainnya untuk masuk ke dalam lubang dimana mereka berada saat itu.

Demikianlah bahaya hidup di antara orang-orang gagal, maka dari
itu sebisa mungkin ciptakan atmosphere positif dengan hidup di
antara orang-orang yang positif dan penuh keberhasilan, karena
dengan pengaruh hampir sama secara kebalikannya, berada di antara
orang-orang positif dan sukses akan menarik pemikiran dan kehidupan
kita ke atas, ke arah yang lebih baik dan menguntungkan.

Jika Anda pernah dengar mengenai John Assaraf, ia mengisahkan kisah
suksesnya berawal sejak kesempatan saat ia masih kanak-kanak
(yang sangat miskin dan bekerja di sebuah klub kesehatan bagi
pengusaha-pengusaha sukses), dimana ia setiap hari mencuri dengar
pembicaraan-pembicaan para pengusaha sukses tersebut, yang akhirnya
membentuk pola pemikiran suksesnya hingga saat ini. Akan lain halnya
bila semasa kecil ia bekerja di tempat dimana orang-orang membicarakan
kegagalan dan pahitnya hidup.
(Motivasi Sukses Team)
read more “Lingkungan Mempengaruhi Hidup”
Holianto
Sobat ada sebuah kisah yang di kirim seorang rekan ke email saya.
Kiranya menjadi berkat bagi kita semua.


Hari itu dingin, tak biasa untuk bulan Mei. Musim semi sudah tiba
dan segala sesuatunya hidup beraneka warna. Tapi, arus dingin dari
utara membawa dinginnya musim salju kembali ke Indiana. Aku duduk
bersama dua orang teman di jendela bergambar dalam rumah makan yang
ganjil di pojok taman kota. Makanan dan temanku terasa istimewa hari
itu. saat kami sedang mengobrol,perhatianku tertarik keluar, ke
seberang jalan. Di situ tampak seorang lelaki yang kelihatannya
menggendong seluruh barang miliknya dipunggung. Ia membawa tanda
kusam yang bertuliskan, "Saya mau bekerja untuk dapat makan."

Hatiku trenyuh. Aku mengalihkan perhatian kedua temanku padanya
dan melihat bahwa orang di sekitar kami berhenti makan untuk melihat
ke arahnya. Banyak kepala bergerak dalam campuran sedih dan tak
percaya.

Kami meneruskan makan, tapi bayangannya tak menghilang dari pikiranku.
Kami menyelesaikan makan siang dan kemudian berpisah. Ada hal yang
harus kukerjakan dan aku pun bergegas hendak menyelesaikannya. Aku
menoleh ke arah taman kota, mencari pengunjung aneh itu dengan
setengah hati. Aku merasa takut, tahu bahwa kalau aku melihatnya
lagi, aku merasa harus menanggapinya. Aku menyusuri kota dan tak
melihatnya. Aku berbelanja dan kembali ke mobil. Dari lubuk hatiku,
Roh Tuhan terus berbicara padaku: "Jangan kembali ke kantor sampai
setidaknya mengelilingi taman sekali lagi."

Begitulah, dengan sedikit ragu, aku menuju kembali ke kota. Saat aku
mengitari tikungan taman ketiga, aku melihatnya. Ia sedang berdiri di
tangga depan gereja, memeriksa isi tasnya. Aku berhenti dan memandang,
merasa terpanggil untuk berbicara padanya, tapi juga ingin terus
melanjutkan perjalanan. Tempat parkir kosong di pojok mungkin sebuah
tanda dari Tuhan:

undangan untuk parkir. Aku memarkirkan mobil, turun, dan menghampiri
pengunjung kota terbaru itu. "Mencari pastor, Pak?" tanyaku. "Tidak
juga," sahutnya. "cuma istirahat." "Bapak sudah makan hari ini?"
"Oh saya makan sedikit tadi pagi."
"Bapak mau makan siang dengan saya?"
"Apakah Bapak punya pekerjaan untuk saya?"
"Tak ada," sahutku. "Aku datang dari kota di sini untuk bekerja, tapi
saya ingin mengajak Bapak makan siang."
"Baiklah," sahutnya sambil tersenyum. selagi ia mulai mengumpulkan
barang-barangnya, aku bertanya basa-basi.
"Bapak hendak ke mana?"
"St. Louis."
"Asalnya dari mana?"
"Oh, dari mana-mana; kebanyakan dari Florida."
"Sudah berapa lama Bapak berjalan?"
"Empat belas tahun," begitu jawabnya.

Aku tahu aku telah berkenalan dengan orang yang tidak biasa. Kami
duduk berseberangan dalam rumah makan yang sama dengan yang
kutinggalkan beberapa menit sebelumnya. Rambutnya panjang lurus, dan
janggut gelapnya dicukur rapi. Kulitnya terbakar matahari, dan
wajahnya sedikit lebih tua dari usianya yang 38 tahun. Matanya
berwarna gelap, tapi jernih, dan cara bicaranya fasih dan jelas dan
mencengangkan. Ia membuka jaketnya dan terlihat kaos merah terang
bertuliskan, "Yesus adalah Cerita Tanpa Akhir."

Lalu, cerita Daniel mulai terungkap. Ia mengalami hidup yang kasar.
Ia membuat beberapa pilihan salah dan menuai akibatnya. Empat belas
tahun yang lalu, selagi berkelana melintasi negeri, ia berhenti di
pantai di Daytona. Ia mencoba bekerja bersama beberapa orang yang
sedang mendirikan tenda besar dan beberapa peralatan. Konser,
pikirnya. Ia boleh bekerja, tapi tendanya bukan untuk konser,
melainkan misa kebaktian, dan dalam kebaktian itu ia melihat
kehidupan dengan lebih jelas. Ia menyerahkan hidupnya pada Tuhan.
"Tak ada yang sama sejak itu," katanya. "Saya merasa Tuhan menyuruhku
terus berjalan, jadi saya teruskan sampai 14 tahun sekarang."

"Pernah merasa ingin berhenti?" tanyaku.
"Kadang-kadang, kalau pas sangat sulit. Tapi, Tuhan telah memberikan
panggilan ini. Saya membagi-bagikan Alkitab. Itu isi tas saya. Saya
bekerja untuk membeli makanan dan Alkitab dan saya berikan Alkitab
itu saat Roh-Nya menuntun saya."

Aku duduk tercengang. Temanku yang tunawisma ini ternyata bukan tak
punya rumah. Ia sedang menjalani misi dan hidup seperti ini sebagai
pilihan. Pertanyaan berkobar di dalam kalbuku selama beberapa saat,
lantas aku bertanya : "Seperti apa rasanya?"
"Apa?"
"Berjalan-jalan di kota membawa semua milik Bapak di punggung dan
menunjukkan tanda itu?"
"Oh, awalnya terasa memalukan. Orang pasti menatap dan berkomentar.
Pernah ada orang melemparkan roti yang sudah setengah habis dan
memberi isyarat yang menyatakan bahwa saya sama sekali tidak diinginkan
di sekitar situ. Tapi, kemudian saya merasa rendah hati ketika saya
sadar bahwa Tuhan menggunakan saya untuk menyentuh kehidupan dan
mengubah cara pikir orang tentang orang-orang seperti saya."

Cara pikirku juga berubah. Kami menyelesaikan makanan penutup dan
mengumpulkan barang-barangnya. Di luar pintu ia berhenti. Ia berbalik
menghadapku dan berkata, "Marilah, hai orang yang diberkati oleh
Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku
haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi
Aku tumpangan."

Aku merasa seakan kami berdiri di tanah suci. "Bapak mau tambahan
Alkitab?" tanyaku. Ia bilang ia ingin punya buku terjemahan tertentu.
Mudah dibawa dan tak terlalu berat. Buku itu adalah buku kesukaannya.
"Saya sudah membaca Alkitab 14 kali," katanya.
"Saya tidak tahu apakah kami punya buku terjemahan itu, tapi kita
bisa mampir di gereja kami dan melihat-lihat." Aku berhasil menemukan
sebuah Alkitab yang cocok untuk teman baruku, dan ia kelihatan sangat
berterima-kasih.

"Dari sini Bapak mau ke mana?" tanyaku.
"Saya menemukan sebuah peta kecil di belakang kupon taman hiburan ini."
"Bapak ingin bekerja di situ untuk sementara?"
"Tidak, cuma saya ingin ke sana saja. Saya rasa ada orang di bawah
bintang di sana yang membutuhkan Alkitab, jadi saya akan ke situ."
Ia tersenyum, dan kehangatan jiwanya memancarkan ketulusan misinya.

Aku mengantarkannya kembali ke taman kota tempat kami bertemu dua
jam sebelumnya, dan selagi kami di mobil, hari mulai hujan. Kami
parkir dan menurunkan barang-barangnya.

"Bapak mau mengisi buku tanda tangan saya?" tanyanya. "Saya suka
mengumpulkan pesan dari orang yang saya temui." Aku menulis dalam buku
kecilnya bahwa pengabdiannya pada panggilannya telah menyentuh hidupku.
Aku mendorongnya untuk tetap tabah. Dan aku meninggalkannya sebait
ayat, Yeremia 29:11.
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan."

"Terima Kasih," katanya. "Saya tahu kita baru berkenalan dan
sebenarnya masih belum kenal betul, tapi saya mengasihimu."
"Saya tahu," kataku. "Saya juga mengasihimu."
"Tuhan itu baik"
"Ya, benar. Kapan terakhir kali Bapak dipeluk?" tanyaku.
"Wah, sudah lama sekali," sahutnya.

Jadi di tikungan jalanan yang sibuk dalam hujan gerimis, aku dan
teman baruku berpelukan, dan aku merasakan di dalam diriku aku sudah
berubah. Ia memanggul tasnya, menyunggingkan senyum kemenangan dan
berkata, "Sampai ketemu di Yerusalem Baru."
"Aku pasti ke sana!" begitu jawabku.

Ia memulai kembali perjalanannya. Ia pergi dengan tandanya bergantung
pada gulungan kasur dan tumpukan Alkitabnya. Ia berhenti, berbalik
dan berkata, "Kalau Bapak melihat sesuatu yang mengingatkan Bapak pada
saya, Bapak mau mendoakan saya?"

"Pasti," aku berseru kembali.
"Tuhan memberkatimu!"
"Tuhan memberkatimu!"

Dan itulah saat terakhir aku melihatnya. Akhir sore itu saat aku
meninggalkan kantor, angin bertiup kencang. Angin dingin berhembus
keras di dalam kota. Aku mengenakan pakaian tebal dan bergegas ke
mobil. Saat aku duduk dan meraih rem tangan, aku melihatnya sepasang
sarung tangan kerja warna coklat yang usang ditaruh dengan rapi pada
gagang rem. Aku memungutnya dan memikirkan temanku dan bertanya-tanya
apakah tangannya akan tetap hangat tanpa sarung tangan itu. Aku
teringat kata-katanya: "Kalau Bapak melihat sesuatu yang mengingatkan
Bapak pada saya, Bapak mau mendoakan saya?"

Hari ini sarung tangannya ada di atas mejaku di kantor. Mereka
menolongku melihat dunia dan manusianya dengan cara baru, dan mereka
menolongku mengingat dua jam bersama temanku yang unik dan mendoakan
misinya.

"Sampai ketemu di Yerusalem Baru," katanya.
Ya, Daniel, kita pasti bertemu.

Tuhan memanggil setiap orang dengan misi berbeda. Kita hidup terbentuk
oleh kebudayaan, dan terutama kebiasaan, sehingga hal-hal yang di
mata kita kurang lazim, dengan segera kita menghakiminya tanpa bertanya
atau takut akan Tuhan yang menciptakan dan memanggil orang dengan cara
berlainan dari kita, latar belakang kita dan kenormalan kita.

Bersyukur ada sekelumit kisah Daniel yang kiranya dapat mengubah cara
pikir kita, sehingga saya nggak usah repot-repot “membela diri” dengan
penampilan saya, penolakan undangan-undangan yang diajukan kepada saya,
cara kami melayani, visi yang sedang kami jalani. Dengan mengatakan hal
ini, tidak berarti kami mau menutupi (jika ada) kesalahan dengan
mengatasnamakan “panggilan yang berbeda” – bukan, tetapi hanya ingin
memberi fakta adanya perbedaan-perbedaan di dunia ini.

Tidak semua hamba Tuhan harus berdiri di mimbar, tetapi hamba Tuhan
setia seperti Daniel, panggungnya/mimbarnya adalah dunia terbuka,
di taman-taman, di dekat daerah sampah, di jalanan, di kota-kota dari
jalan ke jalan disertai terik matahari yang menyengat, salju yang
dingin membeku, atau hujan deras yang dapat membuatnya menggigil atau
demam. Di sanalah Tuhan menyuruhnya berkhotbah dengan memberikan
Alkitab – hanya ke tempat dan kepada orang yang Tuhan tuntun. Jadi
tidak ada seorang pun yang meniru gaya Daniel hanya untuk sekedar
meniru, tetapi masing-masing dipanggil sebagaimana Tuhan taruh dalam
hatinya.

Betapa terkejutnya kita nanti di Sorga melihat bahwa ternyata dengan
kejam kita sudah banyak menghakimi hamba-hamba Tuhan yang aneh-aneh
di mata kita. Mereka-mereka yang 'menghamburkan uang' dengan cara
yang di mata kita tidak pantas; mereka yang khotbahnya menyengat
dosa yang kita pungkiri; mereka yang tidak mau melayani kebutuhan kita
karena Tuhan mau agar kita tidak bergantung kepada mereka; mereka yang
di mata kita sombong padahal di mata Tuhan sangat rendah hati, dst.
Daftarnya masih akan bergulir dan kita akan semakin belajar dengan
kerendahan hati bahwa Tuhan memiliki seribu-laksa-satu cara untuk
mengikis hati kita agar tidak cepat menghakimi melihat hamba Tuhan
yang berbeda dari kehendak kita.

I Samuel 16:7b
"The LORD does not look at the things man looks at. Man looks at
the outward appearance, but the LORD looks at the heart."

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi,
kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Matius 7:1-3
read more “Jangan Menghakimi”
Holianto
Sobat ....

Ada 4 tingkatan kerohanian seseorang.
mau tau ?


Mari kita Baca dalam Yehezkiel 47: 1-12.

1. Air mengalir sampai pergelangan kaki.
Artinya Orang kristen yang mudah terpengaruh dengan dunia (ayat 3).
Ke gereja kalau ada waktu. atau ikut-ikutan saja tanpa ada suatu
kerinduan bersekutu dengan Tuhan dan rekan seiman.

2. Air mengalir sampai lutut.
Artinya orang kristen yang sudah mau berdoa. Doa adalah nafas hidup
orang percaya. mengapa kita harus berdoa ? bukankah Tuhan maha tahu.
Bener sekali Tuhan Yesus maha tahu, tetapi anak Tuhan perlu bersekutu
dengan Bapa di surga, bukan hanya meminta-minta. Tetapi lebih dari itu.
Mengucap syukur atas anugrah sepanjang hari ini.

3. Air mengalir sampai pinggang.
Artinya orang kristen yang tidak hanya suka berdoa tetapi mulai masuk
dalam lahan pelayanan. Hidupnya bukan hanya di layani tetapi dengan
memberikan dirinya melayani orang lain.
Mungkin disaat engkau melayani orang lain (entah itu suami,istri
anak, orang tua, dll )ada harga yang harus engkau bayar.
Mungkin bukan ucapan terima kasih melainkan engkau menerima
caci maki. Itulah harga yang harus kita bayar kalau kita mau menjadi
murid Yesus. Ingat .. Jerih lelahmu Tuhan perhitungkan.

4. Air sudah menjadi sungai.
Artinya orang kristen yang hidupnya mengalir bersama Roh Kudus. Hidup
nya mau dipimpin oleh Roh kudus dan bukan lagi menuruti kemauan diri
sendiri yang penuh dengan hawa napsu kedangingan.

Sobat ... jika kita tetap dalam aliran Roh kudus maka kita akan bisa
menikmati buah buah berkat, makanan dan bahkan tanaman yang
menyembuhkan segala penyakit (Yehezkiel 47:12).

Walau ada cobaan dan rintangan. Keputusasaan janganlah membuat kita
berhenti untuk mengikuti aliran Roh Kudus.

God Bless You,
Holianto
read more “Tingkat Rohani”
Holianto
Sobat...
Pagi ini saya baca sebuah koran lokal. Saya terkesan dengan sebuah
cerita mengenai kehidupan.
Tahukan saudara bahwa Tuhan sanggup merubah nasib saudara ?

Banyak orang putus asa melihat kehidupan yang saat ini dia jalani.
Sepertinya nasibnya koq buruk terus. Kehidupanya tidak seberuntung
orang lain.

Seorang yang dulunya profesinya hanya sebagai tukang sapu. Profesi
yang mungkin oleh orang lain dianggap rendah.
Tetapi bapak tersebut menjalaninya dengan satu tekat bahwa suatu
saat hidupnya pasti akan lebih baik. Satu per satu anak tangga
kehidupan dia lewati. Dan akhirnya dari seorang tukang sapu,karier
nya naik hingga saat ini dia menjadi seorang kepala di salah satu
perguruan tinggi terkemuka di Surabaya.

Wow ..

Sobat saya yakin, kalau nasib bapak tadi bisa berubah. Saya yakin
itu bukan saja karena bapak tersebut tidak putus asa menjalalani
profesi seorang tukang sapu tapi lebih dari itu PASTI campur tangan
Tuhan.

Tuhan sanggup merubah kehidupan kita. Tuhan sanggup melakukan
terobosan dalam pekerjaan kita. Amien.

Apapun profesi saudara saat ini. jalani dengan tekun. Lakukan apa
yang menjadi bagian kita sambil berdoa dan engkau akan melihat
Tuhan Yesus akan merubah kehidupan saudara.

Tuhan memberkati.
Holianto
read more “Terobosan Pekerjaan”
Holianto
Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan
segalanya. Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup.
Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan
Tuhan Sang Maha Pencipta.

"Tuhan," katanya. "Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan
yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah ?"
Jawaban Tuhan sangat mengejutkan.

Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?".

"Ya," jawab pria itu.

"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya
secara sangat baik.
Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat
di bumi. Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.
Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun.
Tapi Aku tidak menyerah.

"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum
ada juga yang muncul dari benih bambu.
Tapi Aku tidak menyerah.

"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu.
Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu.
Aku tidak menyerah," kataNya.

"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak
bermakna. Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu
untuk bertahan hidup.

Aku tak akan memberi ujian yang tak sangup diatasi ciptaan-Ku, "kata
Tuhan kepada pria itu.

"Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan
perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"

"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu."

"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan.
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat
hutan menjadi indah."

"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."

"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya pria itu.

"Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?" tanya Tuhan

"Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.

"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang
terbaik, meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu," kata Tuhan.

Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup
yang berharga ini.

Sobat .... tahukan saudara apa moral dari kisah ini ??

1. Tuhan mempunyai rencana yang berbeda untuk masing-masing
ciptaanNYA.

2. Jangan pernah menyesal 1 haripun dari hidup anda.

3. Hari yang baik memberikan kebahagiaan, Hari yang buruk
memberikan pengalaman, Keduanya sangat penting untuk
hidup.

4. Semua orang pernah mengalami saat-saat ingin menyerah.
Jika mengalami kesulitan atau hambatan dalam hidup, selalu
ingat kita perlu menumbuhkan air.

5. Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa kesulitan, tawa tanpa
kesedihan, matahari tanpa hujan, tetapi DIA menjanjikan
kekuatan, huburan untuk kesedihan, dan cahaya untuk
menerangi jalan.

Smoga artikel ini bisa menjadi motivasi bagi kita yang saat-
saat ini sedang menghadapi banyak problema hidup.

God Bless
read more “Jangan Menyerah & Putus Asa”
Holianto
Sobat ...
Waktu saya akan melewati daerah yang jalannya naik dan tinggi,
seorang rekan saya sudah mengingatkan bahwa waktu mobil mau naik
harus pakai persneling 1 biar mobilnya tidak susah naiknya.

Lalu saya berpikir ini mobil baru, coba sih pakai persneling 2
barangkali mobilnya bisa naik.

dan ternyata .....

Mobil tsb awalnya dengan persneling 2 bisa naik di tanjakan,
tetapi begitu kurang 1 meter sampai ke jalan datar,mobil tsb
tidak bisa naik. hampir mundur.

Lalu saya cepat cepat tarik hand rem lalu oper ke persneling 1
supaya mobil tidak mundur.

Sobat ... dari kejadian ini ada satu hikmah yang saya dapati.

Seorang rekan bercerita kepada saya. suatu kali dia nginap
di sebuah hotel dimana hotel tsb menyediakan fasilitas nonton
"penari telanjang". Lalu dia berkata, saya cuma mau sekedar
tahu saja.

Sobat .. Hati- hati....

Mungkin awalnya sekedar pingin tahu, mungkin awalnya hanya
sekedar coba-coba tetapi lama-lama kalau iman kita tidak kuat
maka kita akan terseret dalam dosa yang lebih dalam.

Tuhan memberkati
Holianto
read more “Menguji Iman”
Holianto
Sobat ...
Sehabis liburan panjang saya terima email dari seorang rekan
saya. Judul emailnya "Oprah Winfrey Menyangkali Yesus"
Berikut kutipan email tersebut.

Video yang ditampilkan di You Tube tentang Oprah Winfrey yang
menyangkali Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan juga mempromosikan
New Age movement telah ditonton oleh 5 juta pengunjung dan masih
terus naik hingga hari ini.

Video yang bejudul "The Church of Oprah Exposed" itu berdurasi
sekitar tujuh menit, di publish sekitar sebulan lalu dan hingga
hari ini terus berada di bagian Top Favorites, pada topik News
& Politik.

Berdasarkan statistik yang di keluarkan oleh You Tube, visitor
banyak yang datang dari PerezHilton.com, dan juga Hollywood gossip
blog. Pemilik blog itu menuliskan bahwa "orang Kristen gila" yang
menjadi dalang dari semua ini, sehingga saat ini nama Oprah identik
dengan sesuatu yang jahat.

Tetapi banyak orang Kristen yang tidak setuju dan menyatakan bahwa
Oprah mengangkat banyak pengajaran New Age, mereka mempercayai hal
ini mengakibatkan pada hari-hari kedepan bisa menyebabkan penurunan
pada nilai-nilai ke-Kristenan, dan dalam jangka panjang bisa
menyebabkan kebingungan.

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan oleh The Morning Call, seorang
pendeta menyamakan cara pandang Oprah tentang berbagai pendekatan yang
dilakukannya tentang Tuhan, diibaratkan sebagai seorang buta yang
berdiri di tepi tebing dan berkata bahwa jalan apa saja yang dipilihnya
sama saja dan aman.

"Oprah memegang ide yang saat ini sedang menjadi trend yang
menganggap semua agama pada esensinya sama dan setiap agama hanya
memiliki jalan yang berbeda namun akhirnya tetap akan mengarahkan
seseorang kepada Tuhan. Adalah suatu yang irasional jika dia
mengatakan bahwa Tuhan bisa menjadi apa saja yang manusia inginkan,
"demikian tulis Steven W Cornell, pedeta dari Gereja Pennsylvania-
based Church.

Pada potongan video itu, oprah jelas-jelas menyangkali Yesus sebagai
satu-satunya Tuhan. "Bagaimana bisa hanya ada satu Tuhan di surga?"
Oprah menanyakan pada permirsa di studio dalam video yang di buat
pada tahun lalu itu.

Ketika seorang wanita bertanya padanya, "Bagaimana dengan Yesus?"
Oprah menjawab, "Bagaimana dengan Yesus? Tetap tidak mungkin hanya
ada satu jalan."

Pada bagian lain You Tube, ditampilkan video dimana Oprah membawakan
acara kelas Webinar, dimana dia mempromosikan penulis New Age,
Eckhart Tolled an bukunya "New Earth".

Seorang pemirsanya menanyakan pada Oprah bagaimana dia bisa memiliki
pandangan spiritual seperti itu sedangkan dia seorang Kristen.

Oprah menjelaskan, bahwa cara pandangnya mulai berubah saat
mendengarkan seorang pembicara yang menggambarkan Tuhan sebagai
"Tuhan yang pencemburu," saat itu dia berusia akhir 20-an. Akhirnya
dia membuat kesimpulan dengan membuka pikirannya bahwa ada kumpulan
Tuhan.
Akhirnya dia menganggap bahwa Tuhan senang menolong dirinya agar dia
bisa membuatnya mengabaikan Tuhan yang lain.

"Tuhan adalah lebih pada apa yang kita rasakan , bukan mengalami apa
yang kita percayai. Jika agama Anda lebih menekankan kepada mengalami
apa yang Anda percayai... jadinya Tuhan tidak benar-benar ada."
Oprah menjelaskan pada session webinar itu.

Frank Pastore, seorang pembicara radio memberikan kritik pedas di
Crosswalk.com kepada Oprah, "Jika dia seorang Kristen tentu dia bukan
seorang yang taat, karena kekristenan tidak sejalan dengan pemikiran
New Age."

Bill Keller, pendiri Liveprayer.com, sebuah program internet yang
memiliki nilai-nilai kristiani yang kuat berkata bahwa Oprah sudah
mulai mengkultuskan dirinya. "Dia memiliki pengaruh yang luar biasa
atas banyak orang, dan memiliki banyak pengikut," ungkap Keller pada
Celebrity News Service.

"Saya percaya bahwa pengajaran New Age itu seperti candu spiritual,
karena orang-orang mengalami kelaparan rohani dan pengajaran new age
itu memuaskan mereka, namun kemudian mereka akan terus menerus
kelaparan lagi," tambah Keller.

Keputusan Anda hari ini menentukan masa depan Anda. Demikian juga
dengan hal yang satu ini, iman kita. Masalah iman bukan hanya bicara
tentang hidup dan mati, tetapi bicara tentang dimana Anda akan
melewati masa kekekalan Anda. Jika Anda salah pilih, bisa jadi itu
akan menjadi penyesalan sepanjang masa. Jika masih ada jalan lain
untuk menyelamatkan manusia, tentu Tuhan tidak perlu mengosongkan
diri dan menjadi sama dengan manusia, serta mati disalibkan dalam
keadaan terhina. Dan jika ada banyak Tuhan? Tidak terbayangkan akan
menjadi seperti apa dunia ini. Yang ada saat ini adalah banyak hal
yang telah di jadikan tuhan oleh manusia, atau bahkan Iblis yang
menjadikan dirinya sebagai tuhan dan menguasai banyak orang.

Sumber: Christian Post/vm

Tambahan info Brothers & Sisters,

Mungkin beberapa ada yg ingat waktu Oprah membahas tentang
“The Secret”? Waktu itu dia membawa beberapa nara sumber, salah
satunya adalah Rev. Dr. Michael Beckwith. Sebelumnya saya pikir dia
adalah Reverend (Pendeta “Kristen”) beneran. Tapi ternyata begitu
saya buka website-nya, si Rev. ini adalah “gembala/pendeta” sebuah
New Age Movement “church”, yang bernama “Agape International
Spiritual Center”. Mereka bahkan memiliki tata ibadah, KKR, choir,
layaknya sebuat “gereja”. Saya sebelumnya sempat berpikir bahwa
ajaran “The Secret” itu bagus sekali sampai akhirnya saya
menyelidikinya dan tahu kebenaran yang “sesungguhnya”.

So, really do be careful, Bro & Sis. Kiranya info ini bermanfaat.
God bless us all…
read more “Oprah Winfrey Menyangkali Yesus”
Holianto
"Setelah usaha dan kerja keras selama ini, yang kebanyakan demi
memperoleh uang dan materi, maka ada baiknya apabila sesekali Anda
berhenti sejenak, untuk menghitung apa saja yang telah Anda korbankan
untuk meraih uang dan materi tersebut" (Bruce Barton)


Banyak orang bersedia mengorbankan waktu dan kesehatan selama
berlebihan demi mencapai uang, popularitas dan materi. Padahal
hakikat bekerja terkadang jauh lebih sederhana dari apa yang
dipikirkan banyak orang. Karenanya, bagi Anda yang terbiasa
bekerja dalam perseneling atau gear tinggi, ada saatnya untuk
melambat bahkan berhenti sejenak untuk menyesuaikan ritme dan
hakikat kerja manusia yang memang tidaklah selalu harus berada
dalam kondisi terpacu secara konstan.
read more “Berhenti Sejenak”