Holianto

berteriak

Sobat Give Thanks,

Salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk di sekitar kepulauan Solomon, di Pasifik Selatan yakni meneriaki pohon.  Kebiasaan ini mereka lakukan pada pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh sangat menakjubkan.
Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering, ini fakta ! Setelah itu dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.
Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan “roh”nya. Akibatnya makhluk hidup itu akan mati. Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang di sekeliling anda atau siapapun?
Berteriak seperti: Ayo cepat ! Dasar lelet ! Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ? Jangan main-main disini ! Berisik ! Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati. Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri ! Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa ! Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget sih !? Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya : Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ! Kapan kamu jadi pinter ?
Sahabat, Ingatlah! . Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka, ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai.  Semoga bermanfaat.

read more “BERTERIAK”
Holianto

Sobat Give Thanks,

Pernahkan anda marah hanya karena persoalan sepele ? Contoh hanya karena sehabis pulang kerja dan menemukan di meja makan tidak ada lauk pauk yang sesuai selera makan kita ? Kalau pernah mengalami .. yuk kita belajar dari kisah dibawah .
telur mata sapi Suatu malam, ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam utk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.
Sayangnya krn mengurusi adik yg merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong!


Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tdk bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sdh habis.
Kami menunggu dgn tegang apa reaksi ayah yg pulang kerja pasti sdh capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.
tempe gosong Luar biasa! Ayah dgn tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dgn tersenyum, dan bahkan berkata, "Bu terima kasih ya!" Lalu ayah terus menanyakan kegiatan saya & adik di sekolah.Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf krn telor & tempe yg gosong itu & satu hal yg tidak pernah saya lupakan adalah apa yg ayah katakan:

"Sayang, aku suka telor & tempe yg gosong."
Sebelum tidur, saya pergi utk memberikan ciuman selamat tidur kpd ayah, saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur & tempe gosong?"
Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya & berkata, "Anakku, ibu sdh bekerja keras sepanjang hari & dia benar-benar sdh capek,
Jadi sepotong telor & tempe yg gosong tdk akan menyakiti siapa pun kok!"
Ini pelajaran yg saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya; "Belajar menerima kesalahan orang lain,  adalah satu kunci yg sangat penting utk menciptakan sebuah hubungan yg sehat, bertumbuh & abadi “
Ingatlah emosi tdk akan pernah menyelesaikn masalah yg ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya alasannya sendiri. Janganlah kita menjadi org yg egois hanya mau dimengerti, tapi tdk mau mengerti.
Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN

read more “Kisah Telur dan Tempe Gosong”
Holianto

Sobat Give Thanks,

blind spot Ada sebuah pertanyaan yang sering di tanyakan oleh beberapa orang sbb: Apakah di hidup ini kita perlu seorang Pembimbing Rohani ? atau seorang Mentor Rohani ? Kalau jawabannya Perlu, muncul pertanyaan berikut apakah seorang Mentor Rohani harus orang yang sempurna ?

Mari kita Simak Kisah dibawah ini :

 

 

"Berilah orang bijak nasihat,
maka ia akan menjadi lebih bijak, Ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah".
Semua pemain profesional memiliki pelatih.
Contohnya, pemain golf sehebat Tiger Woods sekalipun ia juga memiliki pelatih.
Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Tiger Woods-lah yg akan memenangkan pertandingan tsb.
Mungkin kita bertanya-tanya,
mengapa Tiger Woods butuh pelatih kalo jelas-jelas  dia lebih hebat dari pelatihnya?
Kita harus tahu bahwa Tiger Woods butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun krn ia butuh seseorang utk melihat hal-hal yg TIDAK DAPAT dia LIHAT SENDIRI. Hal yg tdk dapat kita lihat dgn mata sendiri itulah yg disebut dgn BLIND SPOT atau TITIK BUTA.
Kita hanya bisa melihat BLIND SPOT tsb dengan bantuan orang lain.
Dalam hidup, kita butuh orang lain untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.
Kita butuh orang lain untuk menasihati dan mengingatkan, bahkan menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yg keliru, yang bahkan kita tdk pernah menyadari.
KERENDAHAN HATI utk menerima kritikan, nasihat, & teguran itulah yg justru menyelamatkan kita.
Kita bukan manusia sempurna,
Biarkan orang lain menjadi "mata" kita, sehingga kita bisa melihat apa yg tdk bisa kita lihat dengan pandangan diri kita sendiri.
Dgn kesalahan, sebenarnya kita belajar tentang:
Peluang, tahu yg benar,
Tahu malu, tahu cara berubah,
Diingatkan oleh situasi,
Bertindak & Memperbaiki, Mawas diri & Menjadi lebih baik setiap harinya.
Dimanapun kita berada,
Sesulit apapun keadaan kita,
yakinlah bahwa kita sedang di gerakkan ke arah yg lebih baik, tetap Berdoa, berusaha dan selalu bersyukur. Tuhan Memberkati

read more “BLIND SPOT”
Holianto

Sobat Give Thanks,
Beberapa ekor lalat terbang berpesta di atas tong sampah di depan sebuah rumah.
lalat11 Suatu ketika pemilik rumah keluar & tidak menutup pintu kembali dan seekor lalat bergegas terbang masuki rumah tersebut.
Si Lalat menuju meja makan yang penuh dengan makanan, "Saya bosan dengan sampah2 itu...
Saatnya menikmati makanan segar...."
Setelah kenyang, Si lalat ingin keluar dan menuju pintu kaca saat dia masuk, tapi ternyata tertutup rapat. Si lalat pun terbang di sekitar kaca dan tak kenal menyerah untuk mencari lubang keluar.
Bolak-balik hingga petang, akhirnya terkulai lemas dan terkapar di lantai.
semut-hitam Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan, lalu pergi mengerumuni dan mengigit tubuh Si lalat hingga mati.
Dalam perjalanan seekor semut Muda bertanya ke rekannya yang lebih tua,
"Ada apa dengan lalat ini, kenapa dia sekarat?"

"Oh itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia2. Sebenarnya mereka telah berusaha keras untuk menemukan jalan keluar".
"Aku masih tidak mengerti.... kenapa lalat itu telah berusaha keras, tapi kenapa tidak berhasil?"
Semut Tua menjawab,
"Lalat itu TAK KENAL MENYERAH & TELAH MENCOBA BERULANG KALI, HANYA SAJA....
DIA MELAKUKANNYA DENGAN CARA-CARA YANG SAMA.
Pesan cerita....
JIKA KITA MELAKUKAN SESUATU DENGAN CARA YANG SAMA, NAMUN MENGHARAPKAN HASIL YANG BERBEDA, MAKA NASIB KITA BISA-BISA AKAN SAMA SEPERTI  LALAT TERSEBUT.
PEMENANG tidak melakukan YANG BERBEDA,
mereka hanya melakukan dengan CARA YANG BERBEDA.

read more “KISAH TENTANG SEMUT DAN LALAT”