Holianto
Sobat ..Jangan pernah menunda dalam menunjukkan rasa cinta kepada
orang yang anda kasihi. Anda tak tahu kapan hari terakhir anda atau
kapan mereka meninggalkan anda.
ini adalah kisah nyata ..

Hari terakhir sebelum Natal, aku terburu-buru ke supermarket untuk
membeli hadiah2 yang semula tidak direncanakan untuk dibeli.
Ketika melihat orang banyak, aku mulai mengeluh: "Ini akan makan
waktu selamanya, sedang masih banyak tempat yang harus kutuju"
"Natal benar2 semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun. Kuharap
aku bisa berbaring, tidur, dan hanya terjaga setelahnya" Walau
demikian, aku tetap berjalan menuju bagian mainan, dan di sana
aku mulai mengutuki harga-harga, berpikir apakah sesudahnya semua
anak akan sungguh-sungguh bermain dengan mainan yang mahal.

Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki2 berusia
sekitar 5 tahun, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut
boneka itu dan terlihat sangat sedih. Aku bertanya-tanya untuk
siapa boneka itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di
dekatnya: 'Nenek, apakah engkau yakin aku tidak punya cukup uang?'

Perempuan tua itu menjawab: 'Kau tahu bahwa kau tidak punya cukup
uang untuk membeli boneka ini, sayang.' Kemudian Perempuan itu
meminta anak itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia
berkeliling ke tempat lain. Perempuan itu pergi dengan cepat.
Anak laki2 itu masih menggenggam boneka itu di tangannya.

Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia
ingin memberikan boneka itu.'Ini adalah boneka yang paling disayangi
adik perempuanku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini.
Ia yakin Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya' Aku menjawab
mungkin Santa Claus akan membawa boneka untuk adiknya, dan supaya
ia jangan khawatir. Tapi anak laki2 itu menjawab dengan sedih
'Tidak, Santa Claus tidak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana
adikku berada saat ini.

Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama dapat
memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana.' Mata anak laki2
itu begitu sedih ketika mengatakan ini 'Adikku sudah pergi kepada
Tuhan’.

Papa berkata bahwa mama juga segera pergi menghadap Tuhan, maka
kukira mama dapat membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku.
'Jantungku seakan terhenti’.

Anak laki2 itu memandangku dan berkata: 'Aku minta papa untuk
memberitahu mama agar tidak pergi dulu. Aku meminta papa untuk
menunggu hingga aku pulang dari supermarket.' Kemudian ia
menunjukkan fotonya yang sedang tertawa. Kamudian ia berkata:
'Aku juga ingin mama membawa foto ini supaya tidak lupa padaku.
Aku cinta mama dan kuharap ia tidak meninggalkan aku tapi papa
berkata mama harus pergi bersama adikku.'

Kemudian ia memandang dengan sedih ke boneka itu dengan diam.

Aku meraih dompetku dengan cepat dan mengambil beberapa catatan
dan berkata kepada anak itu. 'Bagaimana jika kita periksa lagi,
kalau-kalau uangmu cukup?' 'Ok' katanya. 'Kuharap punyaku cukup.
'Kutambahkan uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai
menghitung. Ternyata cukup untuk boneka itu, dan malah sisa.

Anak itu berseru: 'Terima Kasih Tuhan karena memberiku cukup uang'
Kemudian ia memandangku dan menambahkan: 'Kemarin sebelum tidur aku
memohon kepada Tuhan untuk memastikan bahwa aku memiliki cukup
uang untuk membeli boneka ini sehingga mama bisa memberikannya
kepada adikku. DIA mendengarkan aku. Aku juga ingin uangku cukup
untuk membeli mawar putih buat mama, tapi aku tidak berani memohon
terlalu banyak kepada Tuhan.

Tapi DIA memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.'
'Kau tahu, mamaku suka mawar putih'

Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan
keretaku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya
berbeda dari saat memulainya. Aku tidak dapat menghapus anak itu
dari pikiranku. Kemudian aku ingat artikel di koran lokal 2 hari
yang lalu, yang menyatakan seorang pria mengendarai truk dalam
kondisi mabuk dan menghantam sebuah mobil yang berisi seorang
wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal
seketika, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarganya harus
memutuskan apakah harus mencabut alat penunjang kehidupan, karena
wanita itu tidak akan mampu keluar dari kondisi koma. Apakah mereka
keluarga dari anak laki2 ini?

2 hari setelah pertemuan dengan anak kecil itu, kubaca di koran
bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan
diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke
rumah duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada
orang2 untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan.

Wanita itu di sana, dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar
putih yang cantik dengan foto anak laki2 dan boneka itu ditempatkan
di atas dadanya. Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, merasa
hidupku telah berubah selamanya.

Cinta yang dimiliki anak laki2 itu kepada ibu dan adiknya, sampai
saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap mata, seorang
pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu.
Label: edit post
0 Responses