Holianto
Ada 2 benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi
seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering
menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan
keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak". Air
hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus
suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.
Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan
selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang"

Besi dan airpun mulai berlomba :

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui
penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi
mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke
batu-batuan itu. Tetapi karena kekerasannya batu-batuan
itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka
di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit
untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan
itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak
menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk
lewat tetapi tidak merusak lainnya.
Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai
celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan
kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang
kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu.
Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk
ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu
semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk
celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya
yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka
mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat
didasar gua.
Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu
lembah dan tiba di luar gua. Besi kesulitan mengatasi
rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya
ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan
mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan
terakhir ini !"
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan
mengatasi rintangan ini, tetapi kemudian ia membiarkan
sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan
ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin
untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air
turun sebagai hujan.
Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0

RENUNGAN SINGKAT :
Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh
sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan
karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia
dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang
hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan
dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan
dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk
membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya,
ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima
oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan
dia.
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui
celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan
sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi
masalahnya,padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk
merubah diri menjadi uap (Inilah Mujizat).
Label: edit post
1 Response
  1. Anonim Says:

    Air dan Besi memiliki fungsi dan posisi sendiri sendiri, ndak perlu dibandingkan atau diadu, sebaiknya dipandang satu kesatuan yang saling melengkapi.

    Misal, untuk Membangun rumah Perlu rangka Beton yang ototnya adalah besi, sedang air digunakan untuk mencampur adukan semen dan pasir.

    Belajar kehidupan jangan terpaku pada air saja namun semua elemen alam semesta bisa dijadikan bahan belajar, tergantung situasi kondisi dan posisi, cermati keadaan dengan seksama, jangan terlalu atomistik.

    Dalam artikel diatas yang saya kritik, tidak bisa mengambil pelajaran dari Besi. padahal Semua hal diciptakan adalah sarana buat manusia belajar.