Holianto
Lukas 2:7 7 "dan ia melahirkan seorang anak laki- laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan"

"Semua penginapan tertutup" padahal sudah tiba waktu untuk melahirkan. Bukankah ini situasi yang mengerikan? Kemanakah mrk akan pergi? Karena terpaksa, Maria melahirkan di kandang. Sebuah keadaan yang sama sekali tidak nyaman. Keadaan ini bisa membuat kita bertanya kepada Tuhan, mengapa jika Ia mencintai anakNya, Ia mengijinkan semua kesusahan ini? Mengapa Ia tidak melakukan sesuatu? Bukankah Ia yang telah membuat keajaiban itu atas Maria yang perawan. Bukankah Ia yang memulai semuanya? Kita pasti pernah mengalami sesuatu yang awalnya sepertinya benar-benar dari Tuhan tapi di tengah perjalanan begitu banyak kesulitan dan masalah. Lalu kita mulai meragukan Tuhan. Mengapa Ia tidak menyertai Maria di tengah-tengah perjalanannya? Sering kita berpikir bahwa kalau semua lancar, maka itu datang dari Tuhan. Kalau tidak lancar, maka itu artinya Tuhan tidak menyertai.
Nah, mari kita baca sebuah cerita yang luar biasa tentang Nathaniel Hawthorne. Tahukah anda siapa dia? Dia adalah salah seorang penulis karya sastra yang besar di dalam sejarah. Bagaimanakah kisahnya sampai menjadi seorang penulis hebat?

Suatu ketika, di perusahan dimana Nathaniel Hawthorne bekerja mengadakan pergantian jabatan dan dia diberhentikan. Malam itu dia pulang dengan lesu, kecewa dan sakit hati, karena telah mengabdi di perusahaannya dan akhirnya dikeluarkan.

Ketika mendengar kabar buruk itu, istrinya yang bijak, bukan turut hanyut dalam kesedihan, dia tampil sebagai pendorong semangat suaminya, dia langsung mengambil pena dan setumpuk kertas padanya, sambil merangkul suaminya dia berkata : “ Sayang, sekarang kamu sudah mempunyai banyak waktu untuk menulis buku”. Helen Keller pernah berkata :“ Ketika jendela kebahagiaan tertutup, jendela lainnya akan terbuka. Tetapi kita sering terlalu lama menatapi jendela yang telah tertutup, sehingga tidak melihat terbukanya jendela lain.”

Benar, saat Tuhan menutup pintu kita, Dia akan membuka jendela kita. Tetapi lebih banyak orang yang terus menunggu, meratapi, tenggelam, hancur, dan hanya menunggu pintunya dibuka kembali, dan bukan mencari jendela yang telah Tuhan buka.

Tuhan tidak akan salah menutup pintu, tetapi akan membuka jendela yang benar.
Sejarah juga telah membuktikan hal itu, gagal di satu bidang, tetapi berhasil di bidang lain. Seperti Wallis Johnson, diphk sebagai buruh pabrik penggergajian kayu, akhirnya menjadi konglomerat pendiri Hotel Holiday Inn yang tersebar di seluruh dunia. Napoleon Bonaparte menjadi Pemimpin besar setelah gagal menjadi penulis. Abraham Lincoln malah menjadi Presiden Amerika setelah gagal menjadi pramuniaga; William Shakespeare berhasil menjadi novelis terkenal dunia, setelah gagal jadi pedagang. John Grisham menjadi penulis ulung saat ini, setelah gagal menjadi pekerja kontruksi.

"Ingatlah bila suatu saat pintu Anda tertutup, carilah jendela yang terbuka" Kegagalan bukanlah "end of the world, but new world is created for you"

Sebuah kata bijak mengatakan: if the door is closed, don't worry...It is just CLOSED not LOCKED. Sebuah pintu yang tertutup Jαпƍαп melemahkan iman kita, karena pintu ϊτϋ hanya tertutup dan bukan terkunci. Selalu åðå jalan yang lebih baik bersama dengan Tuhan.

Biarlah di hari Natal ini, saat kita melihat kembali αρ̲α yang terjadi dan telah kita lalui di sepanjang tahun ini, jika banyak pintu yang telah tertutup, mari kita terus melangkah dengan optimis bahwa Tuhan selalu mengatur segala sesuatunya Baik. Tetap semangat berjalan bersama Tuhan. Selamat Natal 2012
(Ev Ruth Julia)

0 Responses