Holianto
Sobat,
Pernahkan saudara menjumpai orang-orang yang selalu mencari-cari
alasan kalau mereka tidak melakukan tugas yang diberikan ?
Wow.. kalau di lingkungan pekerjaan orang-orang demikian adalah
salah satu type orang yang sulit di atur. Dan type orang demikian
sangat menjengkelkan.
Lalu apakah type yang saya sebutkan diatas tidak ada dalam
lingkungan di pelayanan Gereja ?
Survey membuktikan.. ternyata di lingkungan pelayananpun tidak
sedikit kita menjumpai orang-orang yang melayani pekerjaan Tuhan
tidak dengan sungguh-sungguh. Mereka berprilaku tidak berbeda
jauh dengan dunia sekuler.
Sobat ...
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk tuhan dan bukan untuk manusia.
(Kolose 3:23)
God Bless
Holianto
read more “Mencari Cari Alasan”
Holianto
Sobat ...
Apa yang di maksud dengan "Berkat pada waktu tidur" seperti yang
tertulis di Mazmur 127:2 ??
Banyak orang yang salah mengerti mengenai ayat ini.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh
malam,dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia
memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Apakah dengan tanpa bekerja Tuhan bisa memberkati kita ?
Apakah dengan bermalas-malasan Tuhan bisa memberkati kita ?
Kata "Tidur" di sini artinya "Berserah".
Orang yang lagi tidur itu keliatan tidak bisa berbuat apa-apa.
Banyak orang yang kerja mati-matian. Mereka tidak mengandalkan
Tuhan tetapi mereka mengharapkan Berkat yang banyak dan mereka
tidak mendapatkanya.
Tetapi... ketika kita bekerja dan berserah pada Tuhan maka
Berkat-berkat NYA pasti diberikan. Amin .
God Bless
read more “Berkat Pada Waktu Tidur”
Holianto
Sobat,
Hidup ini bisa diibaratnya seperti seorang pelari.
Pelari yang dimaksud adalah pelari maraton dan bukan pelari sprint.
seorang pelari sprint akan mengerahkan semua tenaganya untuk mencapai
garis finish tetapi berbeda dengan seorang pelari maraton.
Pelari maraton akan menempuh lari jarak jauh. Pelari tsb harus bisa
mengatur supaya dia tidak berhenti di tengah jalan.
Saya percaya seorang pelari maraton yang profesional maka dia akan
berlari hingga mencapai garis finish.
Demikian juga kita sebagai anak Tuhan. Kita ibaratnya sedang
mengikuti lomba lari maraton.
Mungkin ditengah kita "berlari" ada begitu banyak masalah, ada
begitu banyak rintangan.
Percaya kita sebagai anak Tuhan terus bertahan, berlari hingga
mencapai garis akhir.
Jangan menyerah di tengah jalan !
1 Korintus 9 : 24 - 26
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua
peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang
mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu
memperolehnya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk
memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh
suatu mahkota yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang
sembarangan saja memukul.
Tuhan Memberkati
Holianto
read more “Never Give Up”
Holianto
Sobat,
Tahukah saudara akibat dari Cinta uang ?
Saya menjumpai 2 orang sahabat karib, dulunya hubungan mereka sangat
baik tetapi akibat salah satu diantara mereka cinta uang maka hubungan
karib tsb akhirnya berubah jadi permusuhan.
Menurut saudara yang salah uangnya ? apa manusianya ?
So.. menurut saya yang salah adalah manusianya sendiri. Manusia
yang cinta akan uang sehinggga mereka akan menempuh segala macam
cara demi mendapatkan harta yang banyak. Bahkan seorang anak Tuhanpun
bisa jatuh dalam hal ini.
Baiklah kita sebagai anak Tuhan bisa bijak dalam hal ini.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.
(1 Timotius 6:10)
God Bless
Holianto
read more “Cinta Uang”
Holianto
Sobat ... artikel ini bagus buat kita renungkan dan lakukan bersama.
Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut
diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng
kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk
pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama di turunkan disini.
Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya
dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di
dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah.
Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana . Kaleng ini tidak
ditempatkan di rak atau di dalam kulkas.
Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan
gelas kristal berisi batu es.
Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng
coca cola itu,menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan
menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 30.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda
padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang
sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama ?
Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicar
tentang RELATIONSHIP.
Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik
dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda
berada dilingkungan yang mengkerdil kan diri Anda, maka Anda akan
menjadi kerdil.
Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan
yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA..
read more “Coca Cola”
Holianto
Sobat,
Ada empat tipe seorang teman / sahabat di dunia ini.
mau tau ??
1. Orang yang senang bila melihat orang lain susah.
Jadi bila ada teman dia yang susah atau sedang mengalami masalah
maka orang ini akan dengan tersenyum dan bergembira. Tipe orang
seperti ini selalu menanti-nantikan orang lain kesusahan.
2. Orang yang susah bila melihat orang lain senang/bahagia.
Jadi bila ada teman dia yang sedang bahagia maka orang ini akan
bersusah hati/sedih. Bila ada teman yang dulunya naik sepeda ontel
dan saat ini orang tsb pakai sepeda motor maka orang tsb akan selalu
curiga dan berkata jangan-jangan dia bisa beli sepeda motor karena
uang hasil korupsi.
3. Orang yang masuk dalam 2 kategori diatas.
Type orang ini adalah orang yang cuek. tidak peduli dengan sekitar
nya. teman dia mau susah atau mau bahagia dia tetap cuek. Bukan
urusan saya jawabnya.
4. Orang Yang bersuka cita dengan orang yang bersuka cita dan menangis
dengan orang yang menangis.
ini baru sahabat sejati. Dan Tipe inilah yang di tulis dalam
Roma 12:15.
Yang jadi pertanyaan saudara dan saya sekarang masuk kategori yang
mana ??
God Bless U
Holianto
read more “4 Tipe Seorang Sahabat”
Holianto
Sobat .. seorang rekan mengirimkan email artikel ini pada saya.
dan saya rindu sobat semua juga diberkati dengan artikel ini.
Tuhan sedang mengejar sesuatu di dalam diri setiap kita, dan sebelum
Dia mendapatkannya, hidup kita terkadang bisa cukup mengalami "badai".
Sekarang jangan salah paham, Tuhan bukanlah Seseorang yang sok kuasa
di Sorga, yang melempar kilat-kilat ke arah kita, menganiaya kita
sehingga kita berlari dengan langkah tak beraturan. Jauh dari itu!
Terkadang kita mengartikan keterlibatan Tuhan dalam hidup kita sebagai
sesuatu yang negatif dan tidak adil, tapi yang harus kita pahami
adalah, Tuhan selalu berada dalam proses memperhalus dan menyucikan
kita sebagai anak-anakNya, membuat kita semakin serupa dengan
gambarNya.
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah
putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar
orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya
sebagai anak." (Ibrani 12:5b-6)
Terkadang kita merasa seolah-olah Tuhan sedang memegang kita dalam
posisi tercekik, dan Dia menghentak-hentakkan kakiNya, menunggu kita
berteriak "Stooooppp..." Tapi itu juga tidak benar. Seringkali Tuhan
berduka melihat kita mengambil jalan-jalan yang bodoh dan keras
kepala. Dia mengijinkan kita membuat pilihan-pilihan, lalu mengamati
kita dengan pandangan penuh belas kasih dan hati yang hancur.
Dia menunggu kita untuk menyadari bahwa kita tidak berdaya dan tidak
bisa berbuat apa-apa tanpa Dia.
Saya pernah mendengar seseorang berkata, "Setiap kita, secara
alamiah, adalah seperti kuda yang liar, dan sampai kita benar-benar
mengalami keadaan hancur, kita tidak dapat sepenuhnya dipakai
oleh Tuhan".
Kuda yang liar tidak dapat dikendalikan dan membahayakan nyawa
penunggangnya. Tapi jika kuda liar itu sudah jinak, dan sampai kepada
keadaan dengan rendah hati mau tunduk, pemandangan yang indah akan
mulai terlihat. Perlahan tapi pasti, kuda itu menjadi semakin
responsif kepada suara dan pimpinan tuannya, metamorfosis dari
karakternya pun terjadi, dia menjadi lebih sensitif sehingga tuannya
bahkan bisa membimbing dia dengan tali kekang yang terbuat dari benang
sutra. Kuda itu menjadi peka akan keinginan tuannya, sehingga tuannya
hanya perlu gerakan memutar pergelangan tangan, atau menarik lembut
tali kekang, dan dia akan mengikuti dengan patuh.
Saat kita mulai melihat hikmat dan mendapatkan pengertian dari jalan
jalan Tuhan dalam hidup kita, mungkin itu butuh waktu selama satu masa,
atau terkadang seumur hidup, sebelum akhirnya kita sepenuhnya mengerti
fakta bahwa Tuhan akan menggunakan apapun juga untuk membawa kita
kepada doa penyerahan itu, tempat di mana kita akan berkata, "Bukan
kehendakku, tapi kehendakMu jadilah..."
Saya belajar dengan cara yang keras, melalui perang antar kehendak
dalam hidup saya, yang adalah peperangan terberat bagi saya. Secara
alamiah, kita begitu ingin memegang kendali, sementara Tuhan mungkin
sedang berkata, "Aku tidak mau angin kencang itu meniupkan badai ke
dalam hidupmu hanya untuk membuatmu melonggarkan genggamanmu atas
keadaan itu. Aku ingin membawa kedamaian dan menenangkan setiap badai
yang telah mengamuk dalam dirimu. Ijinkan Aku mengatakan 'tenanglah'
kepada setiap angin badai dan gelombang kesengsaraan yang menghantam
jiwamu. Datanglah kepadaKu dan lepaskanlah genggaman kencang atas
kehidupanmu sehingga Aku bisa memimpinmu ke padang rumput yang hijau
dan kedamaian dimana air mengalir, dimana ada ketenangan dan istirahat
setelah badai berlalu."
Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu
menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya:
"Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
(Mat 8:26b-27).
read more “Badai Sebelum Ketenangan”