Holianto
Sobat ...

Apakah saat ini anda mengalami jalan buntu ?
seolah-olah pertolongan Tuhan terlambat ?

Mari simak kisah dibawah.

Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam
sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa
yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang.
Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu
tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar.
Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus
menceritakan tentang keluarganya. 'Tolonglah, Pak, Saya janji akan
segera membayar setelah aku punya uang.

John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi",
alasannya. Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain,
yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya
dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak.
Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu
membawa daftar belanja ?"

"Ya, Pak. Ini", katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.
"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan
memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan
tersebut." kata si pemilik toko.
Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan
kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu
dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.


Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak
cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu
tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."

Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi
mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh
pelanggan baik hati tadi.

Si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang
lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus
mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus
menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan
kertas daftar belanja si ibu kumal tadi.
Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa
pendek : "Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan.
Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."

Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterima kasih kepadanya,
dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik
hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.
Si Pemilik Toko kemudian mengecek dan menemukan bahwa timbangan yang
dipakai tersebut ternyata tidak rusak.
Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.
Label: edit post
0 Responses