Holianto
Sobat ...
artikel ini saya terima dari seorang rekan saya.
Sangat menyentuh ..

Pada suatu pagi, seorang pengusaha muda dengan tergesa-gesa
berangkat ke kantor. Karena tidak sempat sarapan, ia singgah ke
sebuah toko roti untuk membeli roti.

Saat memilih roti, ia melihat seorang anak kecil yang usianya kurang
lebih 10 tahun. Anak tersebut ingin membeli bunga, tetapi uangnya
tidak cukup untuk membeli bunga yang dipilihnya.

Melihat ekspresi sedih dari anak kecil itu, ia pun bertanya,
"Untuk siapa bunga itu nak?" Si anak kecil itu pun menjawab,
"Saya mau membelikan bunga itu untuk mama, karena hari ini mama
berulang tahun."

Si pengusaha tersentak, "Oh ya, aku hampir lupa; hari ini istriku
juga berulang tahun. Kalau sampai aku lupa membelikan hadiah, ia
pasti marah."

Si pengusaha pun segera membeli seikat bunga dan meminta agar
diantar ke rumahnya. Ia juga memberi uang kepada si anak kecil,
agar si anak kecil itu dapat membeli bunga untuk ulang tahun mamanya.
Si anak sangat senang dan ia sangat berterima kasih pada pengusaha
tersebut.

Si pengusaha segera bergegas melanjutkan perjalanannya ke kantor.
Saat mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi dan terheran
karena anak itu menuju ke pemakaman umum yang sering ia lewati
saat ia menuju kantornya. Ia pun menghentikan mobilnya dan mengikuti
anak kecil tersebut.

Ternyata anak itu menuju ke satu makam yang masih baru. Si pengusaha
bertanya, "Nak, ini makam siapa?" Si anak menjawab, "Ini makam mama
saya, Om. Hari ini mama berulang tahun, tetapi sayang, mama meninggal
dunia dua hari yang lalu. Saya datang ke makam ini untuk membawakan
mama bunga serta mengucapkan selamat ulang tahun." Dengan meneteskan
air mata si anak melanjutkan, "Saya tinggal bersama paman. Papa telah
pergi bersama wanita lain setahun yang lalu, pergi meninggalkan mama
dan saya. Mama tidak punya siapa pun selain saya. Tidak ada yang
mempedulikan mama dan tidak ada yang ingat hari ulang tahun mama."

Si pengusaha tersentak, ia teringat akan istrinya. Dengan segera ia
kembali ke toko bunga dan mengantar bunganya sendiri ke rumah.

Setibanya di rumah, ia berlari mendapatkan istrinya. Ia mencium dan
memeluk istrinya, serta berkata, "Sayang, selamat ulang tahun."
Sambil meneteskan air mata haru ia berkata lagi, "TUHAN terima
kasih, karena Engkau masih memberi kami waktu dalam suatu
keluarga utuh."

Banyak di antara kita yang terlalu sibuk dengan aktivitas rutin
yang membuat kita melupakan peristiwa penting yang harus dinikmati
bersama dengan orang-orang yang kita kasihi: orang tua, suami,
istri, anak dan saudara-saudara kita.

Hari ini kita masih diberi kesempatan untuk hidup, dan semua itu
hanyalah merupakan KASIH KARUNIA TUHAN. Sebab itu jangan tunggu
sampai besok dan jangan menunda untuk menunjukkan kasih kita
kepada mereka, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi
pada esok hari.
Label: edit post
0 Responses