Holianto
Brother N Sister,
Tak terasa tahun 2008 kurang 1 hari lagi. Ada begitu banyak hal
yang telah kita lalui di tahun 2008.
Ada begitu banyak kejadian baik itu suka maupun duka kita alami
di tahun 2008.
1 Hal yang perlu kita ingat.. Tak sedetikpun Tuhan meninggalkan
kita. Semua kita alami dan jalani bersama sama Tuhan Yesus.
Ada begitu banyak kabar yang menggemparkan yang telah kita dengar
bahwa Tahun 2009 tidak lebih baik dari tahun 2008.
Yang perlu kita lakukan adalah PERCAYA saja. Kalau tahun 2008
kita disertai Tuhan, ditahun 2009 pun Tuhan pasti menyertai kita.
Selamat Tahun Baru 2009.
God Bless US,
Holianto N Family
read more “Tahun Baru 2009”
Holianto
Dari lubuk hati yang terdalam saya mau ucapin :
Wishing you PEACE,
Wishing you LOVE,
Wishing you BLESSINGS,
From GOD above...
Selamat Hari Natal ....
Salam Kasih
Holianto N Family
read more “Wishing You & Your Families Merry Christmas”
Holianto
Pemasangan pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik,
di tengah kota atau di tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan
biasa menjelang Natal. Salah satu yang terbesar adalah pohon yang
ada di Rockefeller Center di 5th Avenue New York AS.
Menurut sebuah legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama
St. Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis.
Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang
yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah
pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib
St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan tangannya.
Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang
roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.
Sedangkan sejarah pohon natal yang banyak disepakati itu sendiri
dimulai dari Jerman. Konon Bangsa Jerman kuno memiliki kebiasaan
memasang batang pohon (lengkap dengan cabang-cabang dan daun-daunnya)
di tempat tinggal mereka untuk mengusir 'bad spirit', dan sebagai
simbol agar musim semi cepat tiba. Kebiasaan ini telah dimiliki pada
zaman dahulu bahkan sebelum kitab-kitab suci dibawa oleh para nabi.
Pada saat kristen menyebar di Jerman, gereja tidak menyukai kebiasaan
tersebut dan melarangnya. Sekitar abad ke-12, seorang pemilik bakery
memiliki ide untuk menaruh batang pohon tersebut dalam keadaan
terbalik dan hal ini disetujui oleh gereja katolik.
Setelah protestan muncul, Martin Luther King mempopulerkan dengan
posisi natural seperti pohon pada umumnya dan dihiasi dengan lilin
lilin untuk menunjukkan pada anak-anaknya bagaimana bintang-bintang
berkilauan di langit yang kelam. Ia begitu terkesan akan keindahan
suasana Natal dan bertaburannya bintang diatas pohon cemara disekitar
rumahnya, sehingga ia berusaha untuk mengalihkan suasana Natal ini ke
dlm rumahnya dgn cara mendekorasi pohon cemara tsb menjadi pohon Natal.
Dan seiring dengan waktu, pohon natal pun didekorasi dengan hiasan-
hiasan menarik seperti lampu-lampu, angel, bahkan cokelat dan apel.
Pertama kali pohon Natal tercantum secara tertulis di Elsas pada th
1520 sedangkan lukisan tertua yg menggambarkan pohon natal dihias
berasal dari th 1579. Baru di th 1850 pohon Natal itu merambat
menjadi tradisi di seluruh dunia.
Secara tradisional, pohon natal di Jerman dipasang dan dihias pada
tanggal 24 Desember saat malam natal, hingga setelah dua belas hari
yakni tanggal 6 Januari.
Pohon natal pertama di Inggris datang karena raja Georgian yang
berasal dari Jerman. Pada saat itu rakyat Inggris kurang bersimpati
pada monarki Jerman sehingga trend tersebut tidak merakyat di
kalangan mereka.
Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika,
mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk
dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di
Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama
kalinya pada tahun 1830-an. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan
bahwa kebiasaan memasang pohon natal pertama kali di Amerika
dipopulerkan oleh tentara Jerman Hessian.
Pada tahun 1846 ratu Victoria dan pangeran Jermannya, Albert
digambarkan oleh London News berdiri beserta kedua anak mereka
mengelilingi pohon natal. Karena ratu Victoria sangat populer di hati
rakyat, segeralah pohon natal menjadi trend di kalangan rakyat
Inggeris bahkan menyebar hingga ke pantai timur Amerika.
Pohon natal pertama di Amerika konon bermula di Pennsylvania yang
dipopulerkan oleh pendatang yang berasal dari Jerman.
Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Eropa:
Silver Fir : Abies alba (the original species)
Nordman Fir : Abies nordmanniana
Noble Fir : Abies procera
Norway spruce Picea abies (the cheapest)
Serbian spruce : Picea omorika
Scots Pine: Pinus sylvestris
Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Amerika :
Balsam Fir : Abies balsamea
Fraser Fir : Abies fraseri
Grand Fir : Abies grandis
Noble Fir : Abies procera
Red Fir : Abies magnifica
Douglas Fir :Pseudotsuga menziesii
Scots Pine: Pinus sylvestris
Stone Pine : Pinus pinea
Pohon Natal itu sendiri bukanlah suatu keharusan di gereja maupun di
rumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita
selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain
"evergreen". Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan
"hidup kekal",
sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya,
kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. Esensi filosofi itulah yang
diambil oleh Martin Luther saat melihat pohon cemara di tengah musim
salju.
Filosofi inilah yang diabaikan oleh beberapa aliran kristen
fundamentalis yang melarang pohon natal di gereja mereka. Hal ini
disebabkan mereka selalu menggunakan dasar tertulis alkitabiah.
Bila tidak ada di Alkitab maka haram bagi mereka, termasuk ucapan
selamat idul fitri atau ucapan yang tidak kristiani lainnya.
Padahal tidak selamanya yang tidak tertulis di Alkitab itu haram.
Bukankah orang dinilai tidak dari penampilan luarnya, tapi dari
hatinya.
Hingga saat ini, perayaan Natal yang identik dengan pohon natal tak
bisa dilepaskan dalam perayaan untuk menyambut hari Kelahiran Tuhan
Yesus. Namun pohon natal hanya lah sebagai symbol, jangan sampai
hanya karena pohon natal saja kita tidak merenungi dan menghayati
arti dari natal itu sendiri. Dan janganlah pohon natal dijadikan
alat untuk saling beradu sombong karena ada anggapan bahwa gereja
yang menggunakan pohon natal yang bagus akan mendapat pujian dari
para jemaatnya.
Indonesia, mengikuti budaya ini akibat import dari Zaman penjajahan
Belanda dan warisan para missionary dari luar Indonesia yg menginjil
ke Indonesia.
Jadi, Pohon Natal itu hanyalah hiasan untuk menyemarakkan Natal.
read more “POHON NATAL”
Holianto
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi
dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat
seperti apakah Neraka dan Surga itu".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan
kemudian membiarkannya melihat ke dalam. Di tengah ruangan terdapat
sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat
semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia
tersebut mengalir air liurnya.
Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat
kelaparan. Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang
terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk
mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai
mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang
dilihatnya dalam ruangan itu. Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat
NERAKA" Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja
beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan
di pintu pertama.
Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat
dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang
terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat
lebih bergembira ?" Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana,
yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik" "Perhatikan bahwa orang
orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya
dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-
orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"
Diperkirakan bahwa 93% penerima tidak akan memforward cerita ini.
Bila anda termasuk sisa 7% yang akan memforwardnya, lakukanlah dengan
memberi judul 7% pada titlenya. Saya termasuk yang 7% tadi, ingatlah
saya akan selalu ada untuk berbagi sendok dengan anda!
read more “7 %”
Holianto
Belajar Rendah Hati dari Nelayan
By : Handoko
Pada suatu sore yang cerah, seorang cendekiawan ingin menikmati
pemandangan laut dengan menyewa sebuah perahu nelayan dari tepi
pantai. Setelah harga sewa per jam disepakati, keduanya melaut
tidak jauh dari bibir pantai. Melihat nelayan terus bekerja keras
mendayung perahu tanpa banyak bicara, sang cendekiawan
bertanya: "Apa bapak pernah belajar ilmu fisika tentang energi
angin dan matahari?"
"Tidak" jawab nelayan itu singkat.
Cendekiawan melanjutkan " Ah, jika demikian bapak telah
kehilangan seperempat peluang kehidupan Bapak"
Nelayan cuma mengangguk-angguk membisu.
"APa bapak pernah belajar sejarah filsafat?" tanya cendikiawan.
"Belum pernah" jawab nelayan itu singkat sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya.
Cendekiawan melanjutkan " Ah, jika demikian bapak telah kehilangan
seperempat lagi peluang kehidupan Bapak". Si Nelayan kembali cuma
mengangguk-angguk membisu.
"APa bapak pernah belajar dan bisa berkomunikasi dengan bahasa asing?"
tanya cendikiawan.
"Tidak bisa" jawab nelayan itu singkat.
"Aduh, jika demikian bapak total telah kehilangan tigaperempat
peluang kehidupan Bapak"
Tiba-tiba... ..
Angin kencang bertiup keras dari tengah laut. Perahu yang mereka
tumpangi pun oleng hampir terguling. Dengan tenang Nelayan bertanya
kepada cendekiawan
" Apa bapak pernah belajar berenang?"
Dengan suara gemetar dan muka pucat ketakutan, orang itu menjawab
"Tidak pernah"
Nelayanpun memberi komentar dengan percaya diri "Ah, jika demikian,
bapak telah kehilangan semua peluang hidup bapak".
Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah di atas:
list of 3 items
• Jangan meninggikan diri lebih hebat dari orang lain
• Jangan sombong, sebab akan direndahkan Tuhan
• Kita semua memiliki keterbatasan dan memerlukan orang lain.
list end
read more “Belajar Rendah Hati dari Nelayan”
Holianto
Sobat ...
Apakah saat ini anda mengalami jalan buntu ?
seolah-olah pertolongan Tuhan terlambat ?
Mari simak kisah dibawah.
Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam
sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa
yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang.
Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu
tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.
John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar.
Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus
menceritakan tentang keluarganya. 'Tolonglah, Pak, Saya janji akan
segera membayar setelah aku punya uang.
John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi",
alasannya. Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain,
yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya
dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak.
Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu
membawa daftar belanja ?"
"Ya, Pak. Ini", katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.
"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan
memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan
tersebut." kata si pemilik toko.
Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan
kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu
dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.
Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak
cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu
tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi
mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh
pelanggan baik hati tadi.
Si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang
lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus
mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus
menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.
Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan
kertas daftar belanja si ibu kumal tadi.
Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa
pendek : "Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan.
Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."
Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterima kasih kepadanya,
dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik
hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.
Si Pemilik Toko kemudian mengecek dan menemukan bahwa timbangan yang
dipakai tersebut ternyata tidak rusak.
Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.
read more “Bobot Sebuah Doa”
Holianto
Sobat .. lama saya tidak posting :)
ini ada artikel bagus yang saya terima dari email saya.
selamat membaca....
Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi
tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah
kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua
minggu?
Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek
api saja!
Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.
Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia
mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api.
Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai
ragu akan kemampuannya sendiri.
Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya
segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek
api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin,
"Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"
Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih
terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak
korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat.
Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi
oleh lingkungannya.
Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya
anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia
tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia
sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba
melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung.
Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.
Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia
bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak
bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api.
Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna,
tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya.
Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi
dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas
sehari-hari.
Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take
action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan
tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di
televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta,
tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates
tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja"
komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu
menjadi motivator nomor satu di Indonesia .
Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan
setelah usianya lewat 65 tahun.
Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika
usianya sudah lebih dari 62 tahun.
Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada
hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen
Keller, Andre Wongso,Bill Gates dan Nelson Mandela adalah
orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah
contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai
keterbatasan.
BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . ! Semoga dapat memacu
kita untuk berkarya dimanapun ..
read more “Menembus Keterbatasan”